Bleaching atau memutihkan gigi jadi solusi bagi sebagian orang yang ingin mengembalikan kecerahan warna giginya. Tak bisa dimungkiri bahwa memiliki gigi putih yang bersih dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang sehingga banyak yang menempuh jalur cepat untuk mewujudkannya.

Namun, apakah tindakan pemutihan gigi aman dilakukan? Adakah efek samping bleaching gigi yang perlu diwaspadai? Untuk mencari tahu jawabannya, simak informasi selengkapnya di bawah ini!

Manfaat Memutihkan Gigi

Memutihkan gigi merupakan prosedur estetika yang bertujuan untuk mengembalikan warna gigi. Dengan gigi yang putih dan bersih, pasien dapat tersenyum lebih percaya diri. Warna gigi sendiri dapat berubah menjadi kusam, baik itu berwarna kuning, cokelat, atau abu-abu.

Hal ini diakibatkan karena kebiasaan buruk yang dilakukan, misalnya terlalu banyak mengonsumsi makanan berkafein, merokok, dan jarang menggosok gigi. Nah, perubahan warna gigi yang disebabkan oleh faktor ekstrinsik (dari luar) dapat diatasi dengan pemutihan gigi.

Efek Samping Bleaching Gigi

Jika ditanya apakah ada efek samping bleaching gigi, tentu ada. Pemutihan gigi yang dilakukan secara berulang dapat menyebabkan beberapa masalah gigi. Namun, efek samping tersebut biasanya akan hilang seiring berjalannya perawatan.  

Berikut dua efek samping bleaching gigi yang bisa perlu dipertimbangkan:

1. Gigi sensitif

Efek pemutihan gigi yang tidak permanen membuat pasien harus melakukan pemutihan gigi kembali guna menjaga warnanya agar tidak pudar. Meski diperbolehkan, perlu diberikan jeda untuk melakukan pemutihan gigi lagi.

Proses pemutihan gigi yang dilakukan terlalu sering dengan jeda waktu yang terlalu dekat dapat membuat gigi menjadi lebih sensitif. Masalah ini juga sebenarnya akan dialami oleh kebanyakan pasien di tahapan awal pemutihan gigi, tapi akan hilang seiring berjalannya waktu.

Untuk mengatasinya, kamu bisa menggunakan produk gel yang mengandung potassium nitrate dan glutaraldehyde setelah memutihkan gigi. Berdasarkan jurnal yang diterbitkan pada Journal of American Dental Association, penggunaan gel tersebut efektif untuk mengatasi gigi sensitif tanpa memengaruhi hasil pemutihan gigi.

Selain itu, beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala gigi sensitif pasca proses pemutihan gigi antara lain:

1. Menghentikan obat pemutih yang sedang dipakai selama 2 sampai 3 hari. Tujuannya agar memberikan waktu pada gigi untuk beradaptasi terhadap obat-obatan yang digunakan.
2. Gunakan produk perawatan gigi yang mengandung tinggi fluoride guna membantu remineralisasi gigi (proses penggantian kalsium dan fosfat (mineral) yang mulai terkikis pada email gigi). Pakai produk ini 4 menit sebelum memakai produk pemutih.

2. Iritasi gusi

Efek samping dari memutihkan gigi ini juga dapat dialami oleh sebagian orang. Iritasi gusi terjadi karena penggunaan produk pemutih gigi yang berlebihan dan bersentuhan dengan gusi. Namun, tidak perlu khawatir karena efek samping ini akan hilang dengan sendirinya.

Apabila Rata Family tertarik untuk memutihkan gigi dengan aman dan praktis, Rata Family bisa mencoba UWhite by Rata. Sebuah at-home whitening kit yang diformulasikan khusus oleh dokter gigi yang bisa digunakan setiap hari pada pagi dan malam selama 14 hari.

UWhite Kit by Rata terdiri dari dua gel pemutih, UWhite Day Gel dan Night Gel. Day Gel terbuat dari 9,5% Hidrogen Peroxide dan memiliki kandungan Fluoride agar gigimu lebih kuat dan terlindung sepanjang hari. Sedangkan Night Gel terbuat dari 35% Carbamide Peroxide dengan konsentrasi peroxide yang lebih kuat dari UWhite Day Gel, berfungsi untuk menghilangkan noda di gigi saat sedang kamu sedang tidur.

Setelah menggunakan UWhite Kit, Rata Family juga bisa menggunakan UWhite Go, yakni whitening gel on-the-go yang mengandung hydrogen peroksida untuk mempertahankan warna gigi putih natural setelah pemakaian UWhite Kit. UWhite Go juga bisa dipakai setiap hari dalam periode waktu 14 hari.

Bagaimana, tertarik memutihkan gigi lebih praktis dan nyaman dengan UWhite by Rata?