icon
Rata
Homepage/Artikel/Kesehatan Gigi Dan Mulut/Jenis-Jenis Behel Gigi dan Tips Memilihnya/

Jenis-Jenis Behel Gigi dan Tips Memilihnya

Jenis-jenis Behel Gigi
dok. Rata Indonesia


Behel atau kawat gigi adalah alat yang digunakan untuk memperbaiki gigi atau rahang yang tidak rata maupun kondisi gigi yang bertumpuk (maloklusi). Kondisi gigi yang dimaksud seperti gigi berjejal, gigi tonggos, gigi renggang, gingsul, deep bite, cross bite, hingga open bite


Kondisi gigi di atas memang bisa diatasi dengan pemakaian behel atau kawat gigi. Namun, sebelum memulai perawatan, kamu perlu mengetahui jenis-jenis behel gigi terlebih dahulu. Sebab, behel atau kawat gigi terdiri dari beberapa jenis yang berbeda. Yuk, cari tahu jenis-jenis behel gigi dan tips memilihnya berikut ini!


Baca juga: Ketahui Risiko dan Fungsi Behel Gigi Sebelum Perawatan

Apa saja macam-macam behel?

Setidaknya ada empat jenis behel gigi yang bisa dipilih untuk memperbaiki gigi berantakan, yaitu kawat gigi konvensional, kawat gigi keramik, kawat gigi lingual, dan kawat gigi self-ligating. Supaya tidak salah pilih, yuk cari tahu perbedaan keempat jenis behel gigi dan tips memilihnya berikut ini!


1. Kawat gigi konvensional




Yang pertama ada kawat gigi konvensional metal braces. Jenis behel gigi ini banyak digunakan saat ini. Kawat gigi konvensional biasanya terbuat dari stainless steel yang ditempelkan pada bagian depan gigi menggunakan semen khusus. Sedangkan logam (bracket) yang ada pada masing-masing gigi dihubungkan dengan karet elastis (elastic band) dan kawat khusus (wire) untuk memberi tekanan pada gigi. Tekanan tersebut dilakukan agar gigi dapat bergeser perlahan ke posisi yang diinginkan.


Jenis behel gigi ini cukup efektif untuk mengatasi masalah gigi dan rahang. Selain itu, bracket gigi pada jenis behel konvensional juga tersedia dalam berbagai warna yang bisa dipilih sesuai selera. Namun, pemakaian kawat gigi ini biasanya menimbulkan rasa sakit kepada penggunanya. Tak jarang pengguna mengeluhkan rasa sakit ketika memakai bahkan kesulitan dalam mengunyah. 


Sementara itu, durasi pemakaian kawat gigi konvensional berkisar 1-3 tahun bergantung pada kondisi gigi. Setelah perawatan gigi selesai, pasien harus melanjutkan perawatan menggunakan retainer. 


2. Kawat gigi keramik




Kawat gigi keramik bisa menjadi alternatif bagi kamu yang tak ingin memiliki tampilan yang terlalu mencolok. Disebut demikian, karena keramik yang digunakan untuk bracket gigi biasanya berwarna bening yang mirip seperti warna gigi. 


Efektivitas bahan keramik sama baiknya dengan bahan logam dalam meratakan gigi. Sayangnya, kawat gigi keramik bisa berubah warna seiring waktu, terutama jika kamu sering mengonsumsi makanan atau minuman yang menimbulkan noda gigi seperti kopi dan teh.


Selain itu, kawat gigi keramik juga lebih rapuh dan mudah pecah, sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk meratakan gigi. Dibanding kawat gigi konvensional, harga kawat gigi keramik biasanya terbilang lebih mahal.


Baca juga: Ini Alasan Riezha Lepas Behel dan Beralih ke Aligner Rata


3. Kawat gigi lingual



Kawat gigi lingual sebenarnya memiliki kesamaan dengan kawat gigi konvensional. Yang membedakannya adalah letak kawat gigi lingual yang berada di sisi dalam gigi, sehingga jenis behel gigi ini tidak terlihat dari luar.


Kawat gigi lingual kerap dipilih oleh pasien yang tidak ingin terlihat sedang meratakan gigi. Meski demikian, jenis behel ini kurang cocok bagi kamu yang memiliki gigi kecil karena berpotensi menghalangi lidah. 


Perlu diketahui bahwa kawat gigi lingual bisa menimbulkan efek samping, seperti kesulitan bicara, dan berisiko mengganggu kebersihan lidah, dan menyebabkan rasa nyeri saat mengunyah.


4. Kawat gigi self-ligating (damon)


Apa sebenarnya nama behel tanpa karet? Kawat gigi self-ligating atau biasa disebut dengan damon merupakan kawat gigi konvensional, namun tidak menggunakan karet elastis. Kawat gigi damon menggunakan klip khusus untuk menahan posisi kawat baja pada masing-masing bracket gigi. 


Kelebihan kawat gigi damon adalah lebih tahan lama dibandingkan kawat gigi konvensional. Selain itu, pemakaiannya juga tidak perlu sering kontrol ke dokter gigi. Bagi kamu yang tidak mau terlihat sedang meratakan gigi, bracket pada jenis behel gigi ini juga tersedia dalam pilihan keramik atau transparan sehingga tidak mengganggu penampilan. 


Baca juga: Cara Kerja Clears Aligner untuk Meratakan Gigi, Alternatif Selain Behel


Bagaimana Cara Meratakan Gigi Selain dengan Behel?