icon
Rata
Homepage/Artikel/Kesehatan Gigi Dan Mulut/Maloklusi (Gigi Berantakan): Klasifikasi dan Cara Mengatasinya/

Maloklusi (Gigi Berantakan): Klasifikasi dan Cara Mengatasinya

Maloklusi (Gigi Berantakan)
dok. Envato

Rata Family, apakah kamu pernah mendengar istilah maloklusi? Kalau gigi berantakan, sudah cukup familiar, bukan?


Jika disimak lebih lanjut, ternyata kasus gigi berantakan memiliki klasifikasi atau kelas-kelas tertentu. Lebih lanjut, kita akan membahas juga pengertian, penyebab,  hingga cara mengatasinya gigi berantakan.


Simak artikel ini untuk penjelasan lengkapnya, ya!


Apa Itu Maloklusi (Gigi Berantakan)?



Mengutip Healthline, maloklusi adalah istilah medis untuk menggambarkan posisi atau susunan gigi dan rahang yang tidak sejajar. Kondisi ini dapat menyebabkan gigi berantakan, gigi tonggos (overbite), underbite, hingga open bite.


Pernahkah kamu bertanya, apakah gigi tidak rapi dalam kasus maloklusi seperti ini berbahaya? Kondisi ini secara tidak langsung dapat memengaruhi kepercayaan diri, karena membuat tampilan wajah terlihat tidak simetris. Di sisi lain, maloklusi juga bisa menyebabkan:


  • Kesulitan berbicara, menggigit, dan mengunyah makanan

  • Kerusakan gigi (gigi berlubang dan radang gusi) karena posisi gigi berantakan dan bertumpuk membuat gigi sulit untuk dibersihkan

  • Nyeri dan kejang otot di sekitar persendian rahang

  • Masalah pencernaan akibat makanan yang tidak dapat dikunyah secara sempurna, karena gigitan gigi tidak ideal


Baca juga: Ringan, Sedang, dan Berat, Mana Tingkat Keparahan Gigi Berjejal?



Penyebab Gigi Berantakan

Beberapa ahli percaya, penyebab gigi berantakan adalah faktor keturunan. Maksudnya, seseorang mengalami gigi berantakan karena faktor keturunan dari orang tua yang memiliki kondisi serupa. Selain itu, ada beberapa faktor risiko penyebab gigi berantakan, seperti:


  • Kebiasaan menggunakan dot hingga usia lebih dari 3 tahun

  • Kebiasaan mengisap jempol pada anak usia dini

  • Mengalami cacat lahir seperti bibir sumbing atau belahan pada langit-langit mulut

  • Cedera yang mengenai area mulut dan menyebabkan rahang tidak sejajar

  • Adanya tumor di mulut atau rahang

  • Pertumbuhan gigi yang tidak normal (terlalu banyak/sedikit), bentuk gigi yang tidak normal, atau gigi tanggal

  • Perawatan tambal gigi, dental crown, atau kawat gigi yang tidak pas

  • Gangguan saluran napas karena alergi atau pembesaran adenoid (amandel)



Klasifikasi Maloklusi

Maloklusi biasanya didiagnosis melalui pemeriksaan gigi rutin. Dokter gigi akan memeriksa kondisi gigi dan mungkin akan melakukan rontgen gigi untuk mendiagnosis maloklusi (gigi berantakan).


Jika terdeteksi adanya maloklusi, dokter gigi akan mengelompokkan kasus gigi berantakan berdasarkan jenis dan tingkat keparahannya. Berdasarkan tingkat keparahannya, maloklusi dapat dibedakan menjadi beberapa kelas.


Kelas 1

Maloklusi kelas 1 adalah kondisi ketika gigi geraham atas tumpang tindih dengan gigi geraham bawah. Pada maloklusi jenis ini, gigitannya normal dan kondisi gigi tidak sejajar dapat dikatakan ringan hingga moderate. Maloklusi kelas 1 kerap disebut sebagai jenis yang paling umum terjadi.


Kelas 2

Maloklusi kelas 2 adalah kondisi gigi yang mengalami overbite. Overbite adalah kondisi di mana gigi depan atas lebih maju dibanding dengan gigi depan bawah. Kondisi ini juga kerap disebut sebagai retrognathia atau tonggos.


Kelas 3

Maloklusi kelas 3 adalah kondisi gigi yang mengalami underbite. Underbite adalah kondisi di mana gigi depan bawah lebih maju dibanding dengan gigi depan atas. Di Indonesia, kondisi ini dikenal dengan sebutan ‘cameh’. Namun, secara medis kondisi ini disebut underbite atau prognathism


Baca juga: Tanpa Behel, Ini Cara Atasi Gigi Maju dan Berantakan? Simak Hasilnya!


Cara Mengatasi Gigi Berantakan

Saat ini, ada banyak sekali metode atau cara mengatasi maloklusi (gigi berantakan). Biasanya, dokter gigi akan memberikan metode perawatan terbaik sesuai dengan tipe atau jenis maloklusi yang dialami pasien.


Dari sekian banyaknya jenis perawatan, salah satu perawatan gigi terbaik yang bisa mengatasi maloklusi adalah menggunakan
clear aligner. Clear Aligners merupakan alat ortodonti yang bisa meratakan gigi tanpa behel.



Popularitas aligner sebagai metode merapikan gigi sangat meningkat di kalangan masyarakat. Tak heran, karena jika dibandingkan dengan behel, aligner memiliki banyak keuntungan. Salah satunya bisa dilepas pasang dan tidak mengganggu penampilan karena warnanya yang transparan.


Bagi kamu yang ingin menggunakan clear aligners untuk meratakan gigi berantakan, kamu mungkin patut mempertimbangkan Clear Aligner™ Rata. Rata adalah brand Clear Aligner nomor satu di Indonesia yang telah dipercaya oleh lebih dari 40.420 happy customers yang ingin mendapatkan gigi rata dalam waktu 3-6 bulan* saja.