icon
Rata
Homepage/Artikel/Kesehatan Gigi Dan Mulut/Gigi Kelinci: Pengertian, Penyebab, dan Cara Perawatannya /

Gigi Kelinci: Pengertian, Penyebab, dan Cara Perawatannya

Gigi Kelinci Makrodontia
dok. Freepik


Beberapa tahun belakangan ini, tren gigi kelinci atau bunny teeth populer di kalangan masyarakat. Tren ini dipopulerkan oleh beberapa selebriti Indonesia, seperti Cinta Laura hingga Maudy Ayunda.

 

Sejak saat itulah, banyak masyarakat rela merogoh kocek lebih dalam untuk mendapatkan tampilan gigi seperti gigi kelinci. Lantas, apa itu gigi kelinci? Adakah perawatan gigi khusus untuk mendapatkan gigi kelinci palsu? Simak ulasannya berikut ini.


Baca juga: Gigi Gingsul: Pengertian, Penyebab, Bahaya & Cara Merapikannya 


Apa itu gigi kelinci?

Gigi kelinci adalah sebutan untuk dua gigi depan di rahang atas yang memiliki ukuran dan bentuk lebih panjang daripada gigi lain di sekitarnya. Perbedaan ukuran ini terlihat sangat jelas dibanding gigi lainnya, sehingga bentuk gigi tersebut terlihat seperti milik kelinci.

 

Sebenarnya, tidak ada istilah gigi kelinci di dunia medis. Namun, jika seseorang memiliki gigi lebih besar daripada rata-rata orang lain seusianya, kemungkinan orang tersebut mengalami makrodontia. Mengutip Healthline, makrodontia adalah istilah yang menggambarkan anomali bentuk gigi. Kondisi ini tidak dianggap sebagai kelainan yang mengkhawatirkan, melainkan bentuk gigi yang khas.

 

Orang yang terlahir dengan kondisi makrodontia memiliki 1-2 gigi yang sangat besar. Terkadang dua gigi tumbuh menyatu dan membentuk satu gigi yang sangat besar. Dalam kasus lain, gigi tunggal dapat tumbuh besar secara tidak normal.

Penyebab gigi kelinci 

Terdapat beberapa penyebab seseorang mengalami makrodontia, seperti: 


1. Genetik

Faktor genetik merupakan salah satu penyebab seseorang mengalami macrodontia. Hal ini bisa saja menyebabkan kamu memiliki gigi kelinci di bagian depan.


2. Faktor di masa kecil

Pengaruh lingkungan selama masih kecil ternyata juga dapat menyebabkan macrodontia. Nutrisi makanan dan paparan radiasi dapat meningkatkan risiko kondisi ini.


3. Jenis kelamin

Ada sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa laki-laki lebih besar mengalami macrodontia dibandingkan perempuan. Jadi, jangan heran, kalau di antara kamu yang memiliki gigi kelinci.


4. Hormon

Ketidakseimbangan hormon dapat mempengaruhi ukuran dan pertumbuhan gigi seseorang, termasuk memiliki gigi kelinci.


5. Ras

Terdapat beberapa populasi di dunia yang memiliki kondisi makrodontia, salah satunya Asia. Hal ini juga menyebabkan masyarakat Indonesia memiliki bentuk gigi yang besar. 


Baca juga: Tanpa Dicabut, Ini Cara Haya Meratakan Gigi Gingsul 


Bentuk gigi kelinci

Secara umum, makrodontia dibagi ke dalam tiga bentuk atau jenis. Simak beberapa jenisnya seperti dikutip dari PubMed berikut:

1. True generalized macrodontia

Sering disebut makrodontia generalista, kondisi ini memiliki ciri di mana semua gigi lebih besar daripada ukuran gigi manusia biasanya. Kondisi ini termasuk langka dan sering terlihat pada kasus gigantisme hipofisis (gangguan pertumbuhan yang menyebabkan anak-anak tumbuh sangat tinggi dan besar).

2. Relative generalized macrodontia

Jenis ini disebut sebagai makrodontia umum. Kondis ini digambarkan sebagai ilusi gigi besar. Sebenarnya, gigi hanya sedikit lebih besar atau bahkan normal, namun karena pasien memiliki rahang yang kecil, maka menciptakan ilusi gigi seolah-olah lebih besar dari ukuran seharusnya. 

3. Isolated Macrodontia 

Disebut makrodontia lokal, kondisi ini memiliki ciri yaitu hanya satu gigi yang tumbuh lebih besar di satu lokasi atau di sisi mulut. Kasus ini jarang terjadi dan biasanya sering dialami oleh pria.


Baca juga: Yuk, Ketahui Serba-Serbi Veneer untuk Mempercantik Tampilan Gigi 

Prosedur membuat gigi kelinci palsu dengan veneer