icon
Rata
Homepage/Artikel/Petunjuk Pemakaian Aligner/Apakah Behel Harus Dilepas Saat hamil? Ini Kata Dokter!/

Apakah Behel Harus Dilepas Saat hamil? Ini Kata Dokter!

apakah behel harus dilepas saat hamil
dok. Freepik

Ditinjau secara medis oleh drg. Jessica Endriyana


Behel atau kawat gigi adalah pilihan perawatan untuk meratakan gigi yang cukup populer. Meski begitu, jika ingin melakukan perawatan gigi ini banyak hal yang perlu dipertimbangkan, terutama bagi ibu hamil.


Terdapat beberapa hal yang perlu diketahui sebelum menggunakan behel saat kondisi sedang hamil. Sebab kondisi ibu hamil berbeda dengan perempuan yang sedang tidak hamil sehingga dapat menimbulkan risiko masalah kesehatan.


Menurut drg. Jessica Endriyana, memang tidak ada larangan khusus jika ibu hamil ingin menggunakan behel selama bisa menjaga kebersihan rongga mulut dengan baik dan tidak merasakan sakit yang berlebih. Namun, terkadang memang harus dilepas karena setelah dievaluasi pasien ibu hamil tidak dapat menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan baik, sehingga mempengaruhi kesehatan janinnya.


Berikut beberapa hal yang perlu diketahui ibu hamil sebelum memasang behel.


Risiko kesehatan memasang behel saat hamil



Diperlukan banyak pertimbangan sebelum meratakan gigi dengan behel saat hamil. Meski pemasangan behel saat hamil boleh-boleh saja, tapi terdapat beberapa hal yang mungkin akan menyebabkan ibu hamil merasa tidak nyaman saat menggunakannya.


Untuk itu, ketahui dulu beberapa hal di bawah ini sebelum memasang behel di tengah kehamilan.


1. Kemungkinan efek samping memakai behel

Salah satu efek samping memakai behel saat hamil, yaitu dapat meningkatkan risiko gigi sensitif. Sensitivitas yang meningkat pada ibu hamil akibat perubahan hormon dapat memicu pembengkakan gusi dan gusi berdarah.


Alat ortodonti yang digunakan untuk memasang behel juga dapat membuat kondisi tersebut semakin parah karena bisa saja alat tersebut mengiritasi gusi yang sedang mengalami peradangan.


Selain itu, pemasangan behel umumnya melibatkan foto rontgen panoramic yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran kondisi susunan gigi pasien yang terkini. Nah, prosedur foto rontgen inilah yang dapat membahayakan kondisi janin di dalam kandungan. 


2. Gigi menjadi lebih sensitif

Tak bisa dimungkiri bahwa salah satu gejala kehamilan yang paling umum adalah morning sickness atau emesis gravidarum. Bagi ibu hamil yang mengalami morning sickness parah dapat mengganggu proses pemakaian behel. Hal ini karena morning sickness dapat menyebabkan erosi gigi.


Morning sickness menghasilkan asam lambung yang akan melapisi gigi ibu hamil ketika muntah. Akibatnya, enamel gigi menjadi terkikis dan menyebabkan erosi gigi. Masalah erosi gigi ini dapat menjadikan gigi lebih rentan berlubang dan membusuk, serta membuat gigi keropos atau rapuh.


Tak hanya itu, erosi gigi juga dapat menyebabkan rasa sakit dan membuat gigi terasa sensitif atau ngilu ketika mengonsumsi makanan panas atau terlalu dingin. Ditambah lagi dengan pemakaian behel yang akan memberikan rasa tidak nyaman di awal-awal pemakaiannya.


3. Mulut kering

Saat hamil, ibu kerap mengalami mulut kering akibat berkurangnya saliva dari kelenjar ludah. Pengaruh hormon kehamilan turut memicu terjadinya kondisi ini. Padahal, air liur sangat diperlukan untuk melumasi jaringan mulut dan melindungi mukosa.


Jika dibiarkan mulut kering bisa meningkatkan berbagai masalah pada gigi, termasuk pembusukan. Untuk mencegah hal ini, ibu hamil harus minum lebih banyak air agar senantiasa selalu terhidrasi.


Akan tetapi, cara ini mungkin tidak akan sepenuhnya efektif pada ibu hamil yang memakai behel. Sebab kawat gigi dapat menghambat proses pembersihan gigi sehingga meski rongga mulut sudah terhidrasi, tapi potensi pembusukan gigi dapat tetap terjadi.


Efek samping memakai behel akan menyebabkan adanya bercak putih pada sekeliling permukaan gigi yang terbebas dari behel. Saat behel dilepas, warna permukaan gigi akan berubah dan meninggalkan bekas seperti noda putih serta tampak tidak sehat.


Selain beberapa efek samping pemakaian behel saat hamil, terdapat dampak lainnya jika tidak rajin kontrol dan menjaga kebersihan mulut saat memakai behel, seperti gigi goyang, bau mulut, bahkan bayi lahir prematur.


Lalu, apakah behel harus dilepas saat hamil? Untuk menghindari masalah gigi saat hamil, sebaiknya pilih perata gigi yang aman untuk kondisi gigi kamu.



Dibandingkan behel atau kawat gigi, clear aligners™ terbilang lebih minim risiko dan tidak akan mengganggu aktivitas harian kamu. Cara meratakan gigi tanpa behel ini juga dinilai lebih aman untuk kondisi kesehatan ibu hamil dan bayi di dalam kandungan, karena tekanan dari pergerakan gigi dapat disesuaikan. Selain itu, penggunaan clear aligners™ juga dapat dilepas pasang, sehingga kebersihan rongga mulut lebih terjaga.  


Namun, memang memungkinkan di awal kehamilan, terkadang pasien akan merasa mual dan lebih sensitif terhadap benda yang masuk ke dalam mulut. Termasuk penggunaan clear aligners™ dan dapat berpengaruh pada nutrisi yang masuk ke dalam janin. 


Jadi, apakah tertarik menggunakan aligner gigi untuk memiliki senyum indah saat menyambut sang buah hati? Yuk, jadwalkan konsultasi kamu dengan dokter gigi kami atau kunjungi klinik kami terdekat. 

komentar

0/1000

Belum ada komentar

Jadi yang pertama memberikan komentar